Tuesday, May 3, 2016

Wardrobe

Tadi a group of young ladies marah gila kat aku. Memang aku tak dapat tepis. They claimed I am a bully sebab aku cakap miskin wardrobe publicly to their friend... in a PUBLIC SPHERE.. (ni kena baca Jurgen Habermas kalau mau tahu further pasal public sphere.. sekarang even social media can be a public sphere).

To my defense, aku cakap that remark reflects me too. But I am okay with being miskin wardrobe.

But then diorang kata aku lain sebab to orang perempuan kena cop miskin wardrobe memang really chopping their hearts. Memang real embarrassing to em. Initially aku memang takleh terima, aku cakap please look a particular thing from different perspective... 

Tapi tadi dalam kereta on the way gi swimming aku terpikir-pikur... I really feel bad about myself.. aku jadik sedih.. sampai aku swim 10 lap saja... patut 30 laps at least. Memang tak sedap hati. Aku pikir, if that happens to my nieces mesti aku leh mengamuk punya.

To that beautiful young lady.. I am extremely sorry. I seek your apology. Thought it was only a joke. Tak sangka a joke can really makan dalam... 

Begitulah kita sebagai manusia biasa sering tak sedar kita sedang bully orang lain.. sedang oppress orang lain.. bahaya.. oppression leads to depression.. 

Bila aku recall.. I would say buat a throw back... Aku sendiri pernah kena bully.. tapi macam aku cakap dulu.. aku susah nak terasa victim.. terasa nye kejap saja.. 

Tapi bile pikir deeper.. Aku mungkin tanpa sedar resort to bully orang lain to repress my own rasa being bullied... rasa being a victim itu... 

That feeling really buat you hilang self-pride, hilang self-confidence.. so to deal with it.. aku bully pulak orang lain.. (Macam citer Buli Balik.. betul eh namanya yang Afdlin Shauki bikin.. yang ada AC Mizal karaoke lagu Ramlah Ram.. Tapi dalam kisah aku kena tukar tajuk.. BULI LAIN.. sebab buli orang lain).

Sering a bully was once a victim of other bullies.. Aku mungkin tak sedar ini... Tapi itu bukan alasan aku untuk victimize others.

Pemikiran setiap orang berbeza, dan tak boleh memaksakan setiap individu untuk berfikir seperti kita.

Yang menarik, among these young ladies yang stood up.. of course wanita-wanita muda Melayu.. tapi ada gak sorang Sabahan.. happens to be a Catholic, and an Indian Muslim young lady... really Malaysian.

My respect goes to you people... Luar biasa... Leh join Sisters in Islam korang ni.. From now own, aku berazam untuk lebih berhati-hati dalam bicara. Terima kasih pada these young ladies sebab menyedarkan kelemahan diri.

2 comments:

  1. huhu .. sir, people make mistakes .. mybe sir ade sejarah sir yg org tak tahu .. still calm sir :)

    ReplyDelete